Thursday, May 16, 2013

Sarang Semut

(Tanaman Obat bernilai ekonomis tinggi)

Penampang Sarang Semut
Satu lagi pendatang baru di blantika hasil hutan nonkayu Indonesia yang lagi hangat diperbincangkan di kalangan para ahli pengobatan komplementer dan alternativ. Hasil hutan nonkayu yang dimaksud adalah sarang semut, jenis tumbuhan epifit (menumpang hidup di pohon lain, seperti Anggrek) dari genus Myrmecodia dan Hydnophytum. Terkadang disebut juga sebagai benalu hutan, meskipun sejatinya tumbuhan ini bukanlah benalu yang bersifat parasit. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ‘ant plant’. Hydnophytum sendiri berasal dari bahasa Yunani ‘hydnon’ yang berarti ‘umbi’ dan ‘phyton’ yang berarti ‘tanaman’ Sedang Myrmecodia berasal dari kata ‘myrmekodes’ yang mempunyai arti ‘seperti semut’ atau ‘penuh semut’. Tanaman ini banyak ditemukan di Papua, namun daerah penyebarannya hingga Ambon, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Taksonomi
Secara taksonomi tumbuhan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom                       : Plantae
Divisi                             : Tracheophyta
Kelas                            : Magnoliopsida
Subkelas                      : Lamiidae
Ordo                             : Rubiales
Famili                           : Rubiaceae
Genus                          : Myrmecodia dan Hydnophytum
Spesies          : Hydnophytum formicarum Jack, Myrmecodia tuberosa Jack, dan Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry.
Sarang semut dari genus Hydnophytum memiliki sekitar 55 spesies, sedangkan dari genus Myrmecodia terdiri atas sekitar 26 spesies yang sudah teridentifikasi.

Morfologi
Umbi. Saat muda umbinya berbentuk bulat, kemudian menjadi lonjong memendek dan memanjang saat tua. Umbinya berduri dan memiliki sistem jaringan lubang-lubang, dimana bentuk dan interkoneksi dari lubang-lubang tersebut sangat khas sehingga sering digunakan sebagai parameter dalam klasifikasi genus ini.
Batang. Batangnya jarang ada yang bercabang, jika ada hanya satu atau beberapa cabang saja. Bahkan ada beberapa species yang tidak memiliki cabang sama sekali. Batangnya tebal dan internodalnya sangat dekat, kecuali pada pangkal sarang semut dari beberapa spesies.
Daun. Daunnya tebal seperti kulit. Pada beberapa spesies memiliki daun  yang sempit dan panjang. Stipula (penumpu) besar, persisten, terbelah dan berlawanan dengan tangkai daun (petiol), serta membentuk seperti “telinga” pada klipeoli. Terkadang terus berkembang menjadi sayap di sekitar bagian atas klipeolus.
Bunga. Pembungaan dimulai sejak adanya beberapa ruas (intermodal) pada tiap-tiap nodus (buku). Dua bagian pada setiap bunga berkembang pada suatu kantong udara (alveolus) yang berbeda. Alveoli tersebut mungkin ukurannya tidak sama dan terletak pada tempat yang berbeda di batang. Kuntum bunga muncul pada dasar alveoli. Setiap bunga berlawanan oleh suatu brakteola. Bunga jarang kleistogamus (menyerbuk tidak terbuka) dan terkadang heterostilus. Kelopak biasanya terpotong. Polennya 1, 2, atau 3 porat (kolporat) dan sering 1,2,atau 3 visikel sitoplasma yang besar. Buah berkembang dalam alveolus dan memanjat pada dasarnya menjadi menonjol keluar hanya setelah masak.

Budidaya Sarang Semut
Budidaya
Tumbuhan ini dapat melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan banyak buah beri yang berwarna merah atau orange ketika masak yang di dalamnya terdapat sepasang biji. Biji-biji tersebut dapat  tumbuh pada media yang sesuai dan akan berkecambah dengan cepat. Biji yang kering dan tua tidak akan berkecambah.
Bagian hipokotil akan membengkak dengan cepat ketika biji berkecambah. Ketika berumur beberapa bulan bagian ini akan membentuk lubang-lubang. Pencahayaan sangat diperlukan selama masa perkecambahan, bila tidak tanaman akan tumbuh memanjang, bagian umbinya menciut, dan daunnya akan sangat banyak.
Saat ini perbanyakan tumbuhan sarang semut dapat diperbanyak melalui kultur jaringan. Tumbuhan ini merupakan tanaman sukulen, yaitu tanaman yang dapat menyimpan cadangan air pada jaringannya dan memiliki morfologi berdaging (seperti kaktus dan lidah buaya) sehingga sangat toleran terhadap kekeringan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua hari sekali atau pada malam hari saja, ketika hendak melakukan penyiraman pastikan tanaman dalam keadan yang kering, bila terlalu sering disiram maka akan terjadi pembusukan yang menyebabkan tumbuhan mati. Pemupukan dapat dilakukan 2 atau 3 minggu sekali, dan sebaiknya menggunakan pupuk organik seperti kompos. Pada habitat liar tumbuhan ini memperoleh pupuk dari debris atau sampah yang diperoleh dari hasil simbiosis mutualisme tumbuhan sarang semut dengan semut yang menghuninya.

Manfaat pengobatan
Secara empiris sarang semut telah terbukti dapat menyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migrain, rematik dan leukemia.
Dr. M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Berbagai jenis mineral juga terkandung di dalam sarang semut.
Secara singkat fungsi dari beberapa senyawa tersebut diatas adalah :
Sarang Semut di cabang Pohon
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap bahwa flavonoid tidak saja berguna untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Dan sebagai antivirus, fungsi flavonoid telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk melemahkan virus HIV/AIDS dan virus herpes. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain, seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migrain, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan, tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah antimikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.
Tokoferol. Penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm. Maka tidak heran herbal ini dikenal memiliki reaksi yang cepat dalam membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang bisa menjadi tumor atau kanker.
Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migrain, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual. 
Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah.
Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, dan aktivator enzim. 
Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. 
Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf, dan kesimbangan asam-basa.
Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Satu lagi manfaat tak terbantahkan dari hasil hutan non kayu, jadi tak ada alasan apapun untuk mengekploitasi hasil hutan kayu tanpa batas untuk kepentingan ekonomi.  

Sumber :
http://herbalpapua.net/fakta-sarang-semut/ diakses pada tanggal 9 april 2012 pukul 10.24
http://alamendah.wordpress.com diakses pada tanggal 9 april 2012 pukul 15.35
http://saptriyawati.orgfree.com/?p=7 diakses pada tanggal 9 april 2012 pukul 22.03
http://www.deherba.com/pengantar-sarang-semut.html diakses pada tanggal 9 april 2012 pukul 22.30

0 Comments:

Post a Comment